Pernah dengar istilah 'You are what you eat'? Bukan sekedar istilah
belaka, karena apa yang Anda makan akan menggambarkan siapa diri Anda. Kabarnya nih, orang yang lebih suka makan sayuran lebih sabar ketimbang orang yang suka makan daging-dagingan, benar tidak ya?
Efek yang ditimbulkan mungkin tidak terlihat secara langsung, tapi akan
dirasakan pada masa yang akan datang.
Yang kami tulis ini bukan mitos, karena Dr. Alan Hirsch, seorang ahli neurologi penulis buku What Flavor Is Your Personality? memaparkan bahwa makanan yang Anda sukai memang dapat menggambarkan kepribadian Anda, dilansir oleh menshealth.com. Setiap orang punya pribadi yang berbeda, karena itulah makanan yang disukai juga berbeda.
Apa yang kita makan akan mencerminkan diri kita, benarkah demikian? Banyak orang meragukan pepatah lama ini. Mungkin hal ini memang tidak disadari secara langsung, tapi justru akan terlihat hasilnya beberapa tahun yang akan datang. Bahkan ilmuwan di Linkoping University mengatakan 'sesaat di bibir' bisa menyebabkan 'seumur hidup dipinggul'.
Yang dimaksud adalah, makanan yang Anda makan terkadang hanya enak dan lezat dirasakan sesaat dimulut. Dan tanpa disadari Anda memakannya dalam jumlah yang sedikit lebih banyak. Namun Anda tidak memperhitungkan apa yang akan terjadi pada tubuh Anda sesudah menyantap makanan itu semua. Sebut saja tiramisu, cheesecake, opera, dan jenis makanan manis lainnya yang mengandung lemak dan tinggi kalori.
Ada Ernersson dan tim peneliti di Linkoping University Swedia melakukan sebuah studi. Selama empat minggu, 18 orang yang diteliti melakukan penurunan olah raga justru meningkatkan asupan energi. Sehingga menyebabkan lemak pada tubuh meningkat jauh lebih tinggi.
Peningkatan ini sekitar 70% selama satu minggu. Jika dikonversikan kenaikan berat badan rata-rata setiap orang sekitar 6,4 kg dalam seminggu. Peningkatan berat badan ini tidak bisa langsung diturunkan, dan jika Anda tidak mengontrol pola makan Anda hal ini akan semakin buruk dalam jangka waktu dua tahun.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Ernersson ini, memberi bukti baru yang menarik. Bahwa makan berlebihan dalam jangka waktu yang pendek dan kurang olahraga berpotensi mengubah fisiologi seseorang. Yaitu, menyebabkan seseorang sulit untuk menurunkan berat badan.
Yang kami tulis ini bukan mitos, karena Dr. Alan Hirsch, seorang ahli neurologi penulis buku What Flavor Is Your Personality? memaparkan bahwa makanan yang Anda sukai memang dapat menggambarkan kepribadian Anda, dilansir oleh menshealth.com. Setiap orang punya pribadi yang berbeda, karena itulah makanan yang disukai juga berbeda.
Apa yang kita makan akan mencerminkan diri kita, benarkah demikian? Banyak orang meragukan pepatah lama ini. Mungkin hal ini memang tidak disadari secara langsung, tapi justru akan terlihat hasilnya beberapa tahun yang akan datang. Bahkan ilmuwan di Linkoping University mengatakan 'sesaat di bibir' bisa menyebabkan 'seumur hidup dipinggul'.
Yang dimaksud adalah, makanan yang Anda makan terkadang hanya enak dan lezat dirasakan sesaat dimulut. Dan tanpa disadari Anda memakannya dalam jumlah yang sedikit lebih banyak. Namun Anda tidak memperhitungkan apa yang akan terjadi pada tubuh Anda sesudah menyantap makanan itu semua. Sebut saja tiramisu, cheesecake, opera, dan jenis makanan manis lainnya yang mengandung lemak dan tinggi kalori.
Ada Ernersson dan tim peneliti di Linkoping University Swedia melakukan sebuah studi. Selama empat minggu, 18 orang yang diteliti melakukan penurunan olah raga justru meningkatkan asupan energi. Sehingga menyebabkan lemak pada tubuh meningkat jauh lebih tinggi.
Peningkatan ini sekitar 70% selama satu minggu. Jika dikonversikan kenaikan berat badan rata-rata setiap orang sekitar 6,4 kg dalam seminggu. Peningkatan berat badan ini tidak bisa langsung diturunkan, dan jika Anda tidak mengontrol pola makan Anda hal ini akan semakin buruk dalam jangka waktu dua tahun.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Ernersson ini, memberi bukti baru yang menarik. Bahwa makan berlebihan dalam jangka waktu yang pendek dan kurang olahraga berpotensi mengubah fisiologi seseorang. Yaitu, menyebabkan seseorang sulit untuk menurunkan berat badan.
Pernah dengar istilah
‘You are what you eat’? Bukan sekedar istilah belaka, tapi memang apa
yang Anda makan akan mewakili Anda sebenarnya. Efek yang ditimbulkan
mungkin tidak terlihat secara langsung, tapi akan dirasakan pada masa
yang akan datang.
Apa yang kita makan akan mencerminkan diri kita, benarkah demikian?
Banyak orang meragukan pepatah lama ini. Mungkin hal ini memang tidak
disadari secara langsung, tapi justru akan terlihat hasilnya beberapa
tahun yang akan datang. Bahkan ilmuwan di Linkoping University
mengatakan ’sesaat di bibir’ bisa menyebabkan ’seumur hidup dipinggul’.
Yang dimaksud adalah, makanan yang Anda makan terkadang hanya enak dan
lezat dirasakan sesaat dimulut. Dan tanpa disadari Anda memakannya dalam
jumlah yang sedikit lebih banyak. Namun Anda tidak memperhitungkan apa
yang akan terjadi pada tubuh Anda sesudah menyantap makanan itu semua.
Sebut saja tiramisu, cheesecake, opera, dan jenis makanan manis lainnya
yang mengandung lemak dan tinggi kalori.
Ada Ernersson dan tim peneliti di Linkoping University Swedia melakukan
sebuah studi. Selama empat minggu, 18 orang yang diteliti melakukan
penurunan olah raga justru meningkatkan asupan energi. Sehingga
menyebabkan lemak pada tubuh meningkat jauh lebih tinggi.
Peningkatan ini sekitar 70% selama satu minggu. Jika dikonversikan
kenaikan berat badan rata-rata setiap orang sekitar 6,4 kg dalam
seminggu. Peningkatan berat badan ini tidak bisa langsung diturunkan,
dan jika Anda tidak mengontrol pola makan Anda hal ini akan semakin
buruk dalam jangka waktu dua tahun.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Ernersson ini, memberi bukti baru
yang menarik. Bahwa makan berlebihan dalam jangka waktu yang pendek dan
kurang olahraga berpotensi mengubah fisiologi seseorang. Yaitu,
menyebabkan seseorang sulit untuk menurunkan berat badan.
Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ
Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ
0 komentar:
Posting Komentar