13 Manfaat Detoksifikasi Bagi Tubuh : Dalam kehidupan yang serba instant, cepat dan makin
canggih, banyak produk yang diolah dengan cepat. Banyaknya restoran cepat saji
yang menyajikan makanan dengan rendah serat dan kaya lemak, serta pemakaian
bahan pengawet, bahan pewarna, serta bahan kimia lain.
Bahan pangan pun banyak yang berasal dari percepatan
proses dengan pupuk organic dan pestisida. Hewan ternak menggunakan obat
hormone. bila bahan-bahan ini dikonsumsi secara terus menerus, maka zat-zat
tersebut tidak bisa terurai oleh sistem metabolisme tubuh. Akibatnya terjadi
penumpukkan racun di dalam tubuh kita.
Apapun yang kita makan dan minum, khususnya obat farmasi bila sulit
diproses, lama kelamaan akan menjadi racun dalam darah. Dampaknya pun
cukup hebat, bisa merusak organ penting di dalam tubuh.
Pengertian dan Manfaat Detoksifikasi Bagi Tubuh
kita pada umunya. Pengertian detoksifikasi itu adalah cara atau proses
pembuangan racun atau toksin atau mengurangikadar racun dari dalam
tubuh. Dalam kehidupan sehari -hari, tybuh kita mungkin terkontaminasi
zat racun. Zat – zat racun ini bisa berasal dari banyak hal seperti
makanan, kosmetik, minuman, udara, pikiran, kebiasan buruk (begadang dam
merokok), dan juga logam berat.Tujuan dari detok sendiri adalah
untuk mendorong sistem kekebalan agar bekerja efektif, memulihkan energi
dan membersihkan darah. Lever sebagai organ pusat detoks mula – mula
akan mengubah sifatracun dari toksin atau menetralkan. Setelah itu,
toksin yang sudah di netralkan diubah menjadi senyawa larut air kemudian
di buang melalui urin, keringa atau bab.
Detoksifikasi adalah proses pengeluaran racun dan toksin dari dalam tubuh kita. Detoksifikasi bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Untuk mengetahui mengenai detoksifikasi ini, simak penjelasannya di bawah ini.
Fakta Tentang Detoksifikasi
Berikut ini manfaat detoksifikasi Tubuh :
1. Mengatasi Iritasi
Munculnya iritasi usus atau iritasi di organ lainnya disebabkan oleh racun. Pemicunya antara lain kopi dan alkohol. Sehingga proses detoksifikasi sangat dibutuhkan.
2. Pikiran Jernih
Kualitas pikiran orang itu bisa dipengaruhi oleh konsumsi makanan (gula tinggi dan berlemak) yang membuat badan terasa lemah lesu. Maka dari itu detoksifikasi sangat penting untuk memperbaiki kualitas pikiran agar lebih jernih
3. Membuat Awet Muda
Terjadinya proses penuaan yang terjadi pada tubuh kita diakibatkan oleh toksin yang banyak menumpuk di badan. Untuk mengurangi radikal bebas dan toksin dapat menjalani proses detoks. Selain membuat awet muda juga bisa memperpanjang umur.
Untuk memperpanjang usia kecantikan kulit, juga dapat diperoleh melalui :
4. Penurunan Bobot Tubuh
Setelah detoksifikasi, organ-organ dalam tubuh kita pun kembali bekerja dengan maksimal. Proses pembakaran kalori dan lemak juga berjalan baik. Sehingga berdampak pada tubuh yang ideal. Sesudah detoks bukan berarti bisa makan sesukanya dan mengulangi gaya hidup tidak sehat, ya. Melainkan harus menjaga kalori dan mulai membiasakan gaya hidup sehat.
5. Stamina Meningkat
Setelah proses detoksifikasi kita akan merasa lebih enerjik dan semangat. Hal ini dikarenakan proses pembakaran dalam tubuh berjalan optimal. Sebaiknya imbangi dengan konsumsi buah dan sayur dan kurangi gula, garam, lemak jenuh.
Konsumsi makanan ini untuk menjaga stamina agar tidak cepat lelah yakni :
6. Daya Tahan Tubuh Meningkat
Penyerapan nutrisi dan gizi yang lebih baik setelah proses detoksifikasi akan membuat imunitas/daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit akan meningkat.
Herbal yang mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh lainnya yaitu :
Biasanya saat proses detoks, kulit terasa gatal. Itu bagus, berarti detoksifikasi berjalan dengan baik. Kulit adalah pelindung bagi tubuh, untuk mengatur suhu, dan tempat keluarnya cairan berupa keringat. Salah satu kandungan dalam keringat yaitu berupa toksin. Dengan detoks, toksin akan dibuang, kulit pun menjadi halus, cerah, dan menghilangkan jerawat.
8. Rambut Sehat
Pemakaian sampo dan bahan-bahan cat rambut yang mengandung zat kimia, bisa merusak rambut dan kesehatannya jadi terganggu. Untuk memperoleh rambut berkilau, bisa dengan detoksifikasi. Karena toksin yang telah dikeluarkan dari tubuh berpengaruh terhadap rambut yang lebih bercahaya.
9. Membantu Kinerja Hati
Hati merupakan organ penting yang berfungsi untuk menetralkan dan menyaring racun yang masuk ke dalam tubuh. Racun bisa keluar melalui proses metabolisme.
10.. Vitalitas dan Seksualitas Naik
Dengan proses detoks ini, kualitas sperma dan sel telur akan membaik. Gairah dan libido juga meningkat. Sangat bermanfaat untuk mereka yang ingin subur.
11. Membantu Kerja Usus
Peran detoksifikasi di sini adalah membantu kerja usus untuk membuang toksin yang membahayakan tubuh dengan cara mengikat racun tersebut kemudian dibuang bersama dengan kotoran. Detoksifikasi dapat membantu kerja sistem cerna, dapat memilah mana nutrisi dan mana racun yang harus disingkirkan, membantu berkembangnya bakteri baik dalam sistem cerna.
12. Menangkal Radikal Bebas
Tangkal radikal bebas dengan detoksifikasi. Radikal bebas merupakan pemicu datagnya penyakit berbahaya ke dalam tubuh kita.
Antioksidan juga mampu menangkal radikal bebas yang terdapat pada :
13. Membuang Racun dari Dalam Tubuh
Proses detoksifikasi dapat membuang racun yang terdapat di tubuh. Hampir semua metode detoks dirancang untuk memancing badan kita agar dapat mendetoks diri sendiri secara maksimal. Organ-organ tubuh yang didetoks antara lain adalah ginjal, paru-paru, hati, darah, usus besar, otot. Sebenarnya tubuh kita pun mempunyai sistem detoks tersendiri. Namun tidak dapat optimal dalam bekerja mendetoks tubuh, dikarenakan gaya hidup tidak sehat dan konsumsi makanan sembarangan.
Detoks yang paling utama adalah di usus besar. Usus besar yang merupakan penampungan berbagai jenis makanan dan minuman kurang sehat, berakibat pada kerja usus tidak maksimal. Kotoran yang harusnya keluar dari tubuh pun menimbun/mengendap di dinding usus yang dinamakan mukoid plak.
REAKSI TUBUH SELAMA DETOKS
Selain reaksi-reaksi seperti penyakit,selama detoks tubuh akan memberikan reaksi-reaksi lain yang sering mengejutkan bagi pemula. Bentuk reaksi dan kapan munculnya reaksi-reaksi tersebut tidak sama pada setia orang.
Menurut ahli diet dari Northwestern Memorial Hospital Wellness Institute dan pembicara American Dietetic Association Dawn Jackson-Blatner, terdapat beberapa efek dari detoks yang harus diperhatikan. Saat proses detoks, ketika toksin melewati pembuluh darah, maka tubuh akan memberi reaksi sehingga bisa timbul reaksi-reaksi, antara lain:
Gejala sakit kepala, mual, kembung, sembelit, pilek, flu, demam ringan, napas bau, gangguan kulit/gatal-gatal, gangguan emosi, serta kedinginan.Kadang disertai perubahan warna air seni. Warna urine lebih keruh dan berbau tajam.
Bagi mereka yang sepanjang hidupnya banyak mengkonsumsi obat-obatan farmasi, bau obat akan ikut keluar bersama urine dan kotoran (feses) Sering buang angin dengan bau sangat menusuk. Muncul keinginan kuat pada makanan, padahal setelah hari ke-3 sebenarnya tubuh sudah tidak merasakan lapar lagi. Keluar banyak kotoran disertai lendir (mukus) yang cukup pekat.
Pada program detoks yang lebih panjang, tubuh akan mengeluarkan kotoran dari lapisan sel yang paling dalam. Bentuk kotoran yang keluar biasanya lebih pekat dan berwarna mulai dari kehijauan hingga kehitaman seperti ter/aspal cair. Program detoks baru dapat di katakan sempurna jika bentuk kotoran yang keluar sudah normal dan tidak ada lagi kotoran yang bentuknya seperti tersebut. Reaksi ini sangat individual sifatnya. Pada orang tertentu, reaksi ini boleh jadi tidak muncul atau sudah terjadi pada hari pertama, ungkap Jackson-Blatner. Tetapi umumnya reaksi di atas baru muncul pada hari ketiga karena hari ketiga tubuh mulai mengambil energi dari lemak setelah hari pertama mengambil glukosa dari otot hari kedua dari lever. Untuk bisa sampai ke otak, lemak harus mengalami tahap perubahan hingga membutuhkan waktu lebih lama.
Kalau reaksi ini muncul, jangan panik. Detoks tidak perlu dihentikan Kurangi saja aktivitas yang menguras energi, hindari juga berpanas-panas di bawah matahari, minum air putih atau jus sebanyak-banyaknya, atau segera tidur. Biasanya betul tidak tertahankan, baik juga Anda konsultasi ke dokter.
Ahli gizi dari Rumah Sakit Jakarta, dr. Inayah Budiasti MS SpGK menyarankan agar pelaksanaan detoks sebaiknya secara perlahan untuk memberi tubuh kesempatan beradaptasi. Layaknya orang yang perlu adaptasi ketika menghadapi pola makan, demikian juga yang dilakukan tubuh. “Saat tubuh mengalami pengurangan asupan makanan, maka yang pertama dibuang ialah cairan. Jadi, bukan lemak yang dibuang dari tubuh. Padahal, sebanyak 80 persen tubuh terdiri atas air, ungkapnya. Karena itu, Detoks perlu dilakukan secara bertahap. Beri waktu pada tubuh beradaptasi minimal sekitar dua pekan untuk mendapatkan hasil terbaik,” tandasnya.
Tujuan dari detoksifikasi adalah untuk mengembalikan fungsi pembuluh darah, sebagai pembawa oksigen dan zat-zat lainnya yang dibutuhkan organ di dalam tubuh, sehingga organ tersebut bisa berfungsi kembali sebagaimana adanya setelah terhambat penyalurannya.
Biasanya setelah racun itu dibuang, tubuh akan menjadi lebih segar dan terasa relaks. Bahkan, dalam beberapa kasus penglihatan menjadi lebih terang dan gairah untuk hidup menjadi lebih tinggi.
CATATAN PENTING
Cara mengkonsumsi minuman/makanan apa pun tidak boleh terburu-buru. Meskipun bentuknya cair, air dan jus buah tetap harus diteguk pelan-pelan dan sedikit-sedikit saja. Jadi, tidak ditenggak cepat-cepat, apalagi sekaligus. Minum atau makan terburu-buru dapat menyebabkan beberapa proses yang harus dilakukan tubuh terhadap makanan, terlewati. Makanan yang tidak terproses dengan baik akan mengalami pembusukan sebelum waktunya. Padahal pembusukan makanan hanya boleh terjadi dalam usus besar menjelang anus. Pembusukan dini biasanya sudah terjadi di usus duabelas jari.
TIP
Sebaiknya tidak mengkonsumsi obat dan suplemen apa pun selama menjalani detoks. Obat dan suplemen bagaimana pun memiliki elemen yang bersifat racun. Sebaiknya tetap berolahraga teratur. Cukup olahraga ringan saja seperti jalan kaki, lompat tali atau lompat-lompat kecil di atas trampolin, yoga, taichi, atau chikung. Olahraga berguna melancarkan sirkulasi darah dan getah bening dan secara tidak langsung juga melancarkan proses pengeluaran racun dari dalam tubuh. Boleh melakukan perawatan tubuh seperti pijat, aromaterapi dan luluran (body scrub atau penggelontoran kotoran dari permukaan kulit).
Demikianlah Pembahasan tentang 13 Manfaat Detoksifikasi Bagi Tubuh, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Akhir kata, salam hangat dari penulis.
Detoksifikasi adalah proses pengeluaran racun dan toksin dari dalam tubuh kita. Detoksifikasi bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Untuk mengetahui mengenai detoksifikasi ini, simak penjelasannya di bawah ini.
Fakta Tentang Detoksifikasi
- Detoksifikasi merupakan proses mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuh lewat beberapa organ tubuh seperti usus, hati, darah, paru-paru, ginjal, dan sebagainya.
- Bantu detoksifikasi yang terjadi di paru-paru dengan konsumsi manfaat buah-buahan berupa raspberry, apel, dan buah sejenisnya. Detoksifikasi terjadi saat menghembuskan napas.
- Agar imunitas/kekebalan tubuh tetap baik dan maksimal, lakukanlah detoksifikasi secara teratur.
- Minum 8 gelas air tiap hari bisa membantu proses detoks yang dilakukan ginjal. Ginjal membuang berbagai zat yang berbahaya dan lebihnya cairan keluar dari badan kita.
- Membantu hati dalam proses detoksifikasi yaitu dengan konsumsi buah dan sayur yang memiliki warna cerah (paprika, apricot, manfaat brokoli, dsb).
- Bantu proses detoksifikasi kulit dengan konsumsi air, buah, sayur, kenari atau biji labu. Detoks lewat kulit akan menghasilkan keringat dan minyak.
Berikut ini manfaat detoksifikasi Tubuh :
1. Mengatasi Iritasi
Munculnya iritasi usus atau iritasi di organ lainnya disebabkan oleh racun. Pemicunya antara lain kopi dan alkohol. Sehingga proses detoksifikasi sangat dibutuhkan.
2. Pikiran Jernih
Kualitas pikiran orang itu bisa dipengaruhi oleh konsumsi makanan (gula tinggi dan berlemak) yang membuat badan terasa lemah lesu. Maka dari itu detoksifikasi sangat penting untuk memperbaiki kualitas pikiran agar lebih jernih
3. Membuat Awet Muda
Terjadinya proses penuaan yang terjadi pada tubuh kita diakibatkan oleh toksin yang banyak menumpuk di badan. Untuk mengurangi radikal bebas dan toksin dapat menjalani proses detoks. Selain membuat awet muda juga bisa memperpanjang umur.
Untuk memperpanjang usia kecantikan kulit, juga dapat diperoleh melalui :
- Manfaat vitamin E
- Manfaat daun sirsak
- Manfaat tomat
- Manfaat oat
- Manfaat daun serai
- Manfaat minyak zaitun
- Manfaat mangga
- Manfaat mentimun
- Manfaat teh
- Manfaat jeruk nipis
4. Penurunan Bobot Tubuh
Setelah detoksifikasi, organ-organ dalam tubuh kita pun kembali bekerja dengan maksimal. Proses pembakaran kalori dan lemak juga berjalan baik. Sehingga berdampak pada tubuh yang ideal. Sesudah detoks bukan berarti bisa makan sesukanya dan mengulangi gaya hidup tidak sehat, ya. Melainkan harus menjaga kalori dan mulai membiasakan gaya hidup sehat.
5. Stamina Meningkat
Setelah proses detoksifikasi kita akan merasa lebih enerjik dan semangat. Hal ini dikarenakan proses pembakaran dalam tubuh berjalan optimal. Sebaiknya imbangi dengan konsumsi buah dan sayur dan kurangi gula, garam, lemak jenuh.
Konsumsi makanan ini untuk menjaga stamina agar tidak cepat lelah yakni :
- Manfaat hati ayam
- Manfaat minyak atsiri
- Manfaat enervon C
- Manfaat rumput fatimah
- Manfaat you c 1000
- Manfaat ginseng
- Manfaat olahraga
- Manfaat putih telur
- Manfaat sari kurma
- Manfaat daging ular
6. Daya Tahan Tubuh Meningkat
Penyerapan nutrisi dan gizi yang lebih baik setelah proses detoksifikasi akan membuat imunitas/daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit akan meningkat.
Herbal yang mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh lainnya yaitu :
- Manfaat cacing tanah
- Manfaat wortel
- Manfaat air kelapa
- Manfaat omega 9
- Manfaat air lemon
- Manfaat teratai salju
- Manfaat lobster
- Manfaat hati sapi
Biasanya saat proses detoks, kulit terasa gatal. Itu bagus, berarti detoksifikasi berjalan dengan baik. Kulit adalah pelindung bagi tubuh, untuk mengatur suhu, dan tempat keluarnya cairan berupa keringat. Salah satu kandungan dalam keringat yaitu berupa toksin. Dengan detoks, toksin akan dibuang, kulit pun menjadi halus, cerah, dan menghilangkan jerawat.
8. Rambut Sehat
Pemakaian sampo dan bahan-bahan cat rambut yang mengandung zat kimia, bisa merusak rambut dan kesehatannya jadi terganggu. Untuk memperoleh rambut berkilau, bisa dengan detoksifikasi. Karena toksin yang telah dikeluarkan dari tubuh berpengaruh terhadap rambut yang lebih bercahaya.
9. Membantu Kinerja Hati
Hati merupakan organ penting yang berfungsi untuk menetralkan dan menyaring racun yang masuk ke dalam tubuh. Racun bisa keluar melalui proses metabolisme.
10.. Vitalitas dan Seksualitas Naik
Dengan proses detoks ini, kualitas sperma dan sel telur akan membaik. Gairah dan libido juga meningkat. Sangat bermanfaat untuk mereka yang ingin subur.
11. Membantu Kerja Usus
Peran detoksifikasi di sini adalah membantu kerja usus untuk membuang toksin yang membahayakan tubuh dengan cara mengikat racun tersebut kemudian dibuang bersama dengan kotoran. Detoksifikasi dapat membantu kerja sistem cerna, dapat memilah mana nutrisi dan mana racun yang harus disingkirkan, membantu berkembangnya bakteri baik dalam sistem cerna.
12. Menangkal Radikal Bebas
Tangkal radikal bebas dengan detoksifikasi. Radikal bebas merupakan pemicu datagnya penyakit berbahaya ke dalam tubuh kita.
Antioksidan juga mampu menangkal radikal bebas yang terdapat pada :
- manfaat bawang putih
- manfaat kacang panjang
- manfaat buah naga
- manfaat belimbing
- manfaat wortel
- manfaat kulit jeruk
Proses detoksifikasi dapat membuang racun yang terdapat di tubuh. Hampir semua metode detoks dirancang untuk memancing badan kita agar dapat mendetoks diri sendiri secara maksimal. Organ-organ tubuh yang didetoks antara lain adalah ginjal, paru-paru, hati, darah, usus besar, otot. Sebenarnya tubuh kita pun mempunyai sistem detoks tersendiri. Namun tidak dapat optimal dalam bekerja mendetoks tubuh, dikarenakan gaya hidup tidak sehat dan konsumsi makanan sembarangan.
Detoks yang paling utama adalah di usus besar. Usus besar yang merupakan penampungan berbagai jenis makanan dan minuman kurang sehat, berakibat pada kerja usus tidak maksimal. Kotoran yang harusnya keluar dari tubuh pun menimbun/mengendap di dinding usus yang dinamakan mukoid plak.
Cara Detoksifikasi Tubuh
- Scrub Tubuh – Untuk membuang sel kulit mati, buang toksin, dan memperlancar peredaran darah, bisa pakai produk yang terdapat kandungan scrub (pilih kualitas baik) atau kopi.
- Teh Hijau – Konsumsi teh hijau secara teratur 2-3 gelas dalam sehari baik untuk mengeluarkan toksin yang bersarang di kulit. Manfaat teh hijau dapat digunakan sebagai anti inflamasi dan penangkal radikal bebas.
- Pijat – Kita dapat memijat bagian-bagian perut, lipatan paha, lutut, ketiak, leher. Fungsi dari pijatan di bagian tersebut adalah untuk memaksimalkan kerja kelenjar getah bening. Seperti yang kita ketahui bahwa kelenjar getah bening berguna untuk menyaring zat asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga akan membuat sel pertahanan tubuh meningkat
- Pakai Produk Perawatan Kulit – Produk perawatan kulit tetap bisa dipakai, namun jangan berlebihan dan tetap perhatikan kualitas produk. Contohnya pembersih wajah dan pelembab.
- Facial – Lakukan facial send
- Olahraga – Manfaat olahraga kecil seperti jogging dapat membantu mengurangi toksin yang terdapat dalam tubuh. Saat tarik napas, oksigen akan masuk ke tubuh, ketika menghembuskan napas racun pun ikut keluar.
- iri menggunakan air hangat plus minyak rasa citrus. Basahi handuk dan tempel di muka, pori-pori akan terbuka. Manfaat facial wajah berguna untuk membersihkan kotoran kulit wajah.
REAKSI TUBUH SELAMA DETOKS
Selain reaksi-reaksi seperti penyakit,selama detoks tubuh akan memberikan reaksi-reaksi lain yang sering mengejutkan bagi pemula. Bentuk reaksi dan kapan munculnya reaksi-reaksi tersebut tidak sama pada setia orang.
Menurut ahli diet dari Northwestern Memorial Hospital Wellness Institute dan pembicara American Dietetic Association Dawn Jackson-Blatner, terdapat beberapa efek dari detoks yang harus diperhatikan. Saat proses detoks, ketika toksin melewati pembuluh darah, maka tubuh akan memberi reaksi sehingga bisa timbul reaksi-reaksi, antara lain:
Gejala sakit kepala, mual, kembung, sembelit, pilek, flu, demam ringan, napas bau, gangguan kulit/gatal-gatal, gangguan emosi, serta kedinginan.Kadang disertai perubahan warna air seni. Warna urine lebih keruh dan berbau tajam.
Bagi mereka yang sepanjang hidupnya banyak mengkonsumsi obat-obatan farmasi, bau obat akan ikut keluar bersama urine dan kotoran (feses) Sering buang angin dengan bau sangat menusuk. Muncul keinginan kuat pada makanan, padahal setelah hari ke-3 sebenarnya tubuh sudah tidak merasakan lapar lagi. Keluar banyak kotoran disertai lendir (mukus) yang cukup pekat.
Pada program detoks yang lebih panjang, tubuh akan mengeluarkan kotoran dari lapisan sel yang paling dalam. Bentuk kotoran yang keluar biasanya lebih pekat dan berwarna mulai dari kehijauan hingga kehitaman seperti ter/aspal cair. Program detoks baru dapat di katakan sempurna jika bentuk kotoran yang keluar sudah normal dan tidak ada lagi kotoran yang bentuknya seperti tersebut. Reaksi ini sangat individual sifatnya. Pada orang tertentu, reaksi ini boleh jadi tidak muncul atau sudah terjadi pada hari pertama, ungkap Jackson-Blatner. Tetapi umumnya reaksi di atas baru muncul pada hari ketiga karena hari ketiga tubuh mulai mengambil energi dari lemak setelah hari pertama mengambil glukosa dari otot hari kedua dari lever. Untuk bisa sampai ke otak, lemak harus mengalami tahap perubahan hingga membutuhkan waktu lebih lama.
Kalau reaksi ini muncul, jangan panik. Detoks tidak perlu dihentikan Kurangi saja aktivitas yang menguras energi, hindari juga berpanas-panas di bawah matahari, minum air putih atau jus sebanyak-banyaknya, atau segera tidur. Biasanya betul tidak tertahankan, baik juga Anda konsultasi ke dokter.
Ahli gizi dari Rumah Sakit Jakarta, dr. Inayah Budiasti MS SpGK menyarankan agar pelaksanaan detoks sebaiknya secara perlahan untuk memberi tubuh kesempatan beradaptasi. Layaknya orang yang perlu adaptasi ketika menghadapi pola makan, demikian juga yang dilakukan tubuh. “Saat tubuh mengalami pengurangan asupan makanan, maka yang pertama dibuang ialah cairan. Jadi, bukan lemak yang dibuang dari tubuh. Padahal, sebanyak 80 persen tubuh terdiri atas air, ungkapnya. Karena itu, Detoks perlu dilakukan secara bertahap. Beri waktu pada tubuh beradaptasi minimal sekitar dua pekan untuk mendapatkan hasil terbaik,” tandasnya.
Cara Mengatasi Reaksi Detoksifikasi
Berbagai reaksi tubuh karena reaksi detoksifikasi ini juga bermacam-macam seperti :- Badan lemas
- Mengantuk
- Kepala pusing
- Merasa mual dan pedih di perut
- Diare
- Sering buang air kecil
- Urin meningkat
- Keringat bertambah
- Pembengkakan pada daerah yang sakit
- Muntah dahak
- Nanah dan rasa gatal di kulit.
- Ada penyakit lain yang diderita
- Ketahanan tubuh dari masing-masing orang
- Stadium/tingkatan penyakit yang berbeda-beda
Tujuan dari detoksifikasi adalah untuk mengembalikan fungsi pembuluh darah, sebagai pembawa oksigen dan zat-zat lainnya yang dibutuhkan organ di dalam tubuh, sehingga organ tersebut bisa berfungsi kembali sebagaimana adanya setelah terhambat penyalurannya.
Biasanya setelah racun itu dibuang, tubuh akan menjadi lebih segar dan terasa relaks. Bahkan, dalam beberapa kasus penglihatan menjadi lebih terang dan gairah untuk hidup menjadi lebih tinggi.
CATATAN PENTING
Cara mengkonsumsi minuman/makanan apa pun tidak boleh terburu-buru. Meskipun bentuknya cair, air dan jus buah tetap harus diteguk pelan-pelan dan sedikit-sedikit saja. Jadi, tidak ditenggak cepat-cepat, apalagi sekaligus. Minum atau makan terburu-buru dapat menyebabkan beberapa proses yang harus dilakukan tubuh terhadap makanan, terlewati. Makanan yang tidak terproses dengan baik akan mengalami pembusukan sebelum waktunya. Padahal pembusukan makanan hanya boleh terjadi dalam usus besar menjelang anus. Pembusukan dini biasanya sudah terjadi di usus duabelas jari.
TIP
Sebaiknya tidak mengkonsumsi obat dan suplemen apa pun selama menjalani detoks. Obat dan suplemen bagaimana pun memiliki elemen yang bersifat racun. Sebaiknya tetap berolahraga teratur. Cukup olahraga ringan saja seperti jalan kaki, lompat tali atau lompat-lompat kecil di atas trampolin, yoga, taichi, atau chikung. Olahraga berguna melancarkan sirkulasi darah dan getah bening dan secara tidak langsung juga melancarkan proses pengeluaran racun dari dalam tubuh. Boleh melakukan perawatan tubuh seperti pijat, aromaterapi dan luluran (body scrub atau penggelontoran kotoran dari permukaan kulit).
Demikianlah Pembahasan tentang 13 Manfaat Detoksifikasi Bagi Tubuh, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Akhir kata, salam hangat dari penulis.
0 komentar:
Posting Komentar